bagaikan pedang bermata dua....
menusuk hati ketika ku mencoba meraihnya...
bahkan dari awal mentari pagi bersinar...
hingga terbenam kala senja..
tlah kutuliskan pesan diantara awan...
tentang kejujuran yang menjadi dasar kehidupan...
mulailah dari awal..dari hal terkecil..
dan kan kau temukan indahnya kejujuran...
tapi kenapa kau menghiraukanaya..
memilih diam..untuk memendam semuanya..
hingga sang waktu menunjukan padaku..
keadilan dari kujujuran yang sebenarnya...
bukan dari matamu bahkan bukan dari hatimu..
tapi dari mereka yang menyayangiku...
mengatakan kejujuranmu..
yang membuatku tercekik tak ada sela untukbernafas...
hingga ku terheran..dan merasa tak percaya..
begitu kejamnya dirimu...mempermainkan kepercayaanku....
menusuk hati ketika ku mencoba meraihnya...
bahkan dari awal mentari pagi bersinar...
hingga terbenam kala senja..
tlah kutuliskan pesan diantara awan...
tentang kejujuran yang menjadi dasar kehidupan...
mulailah dari awal..dari hal terkecil..
dan kan kau temukan indahnya kejujuran...
tapi kenapa kau menghiraukanaya..
memilih diam..untuk memendam semuanya..
hingga sang waktu menunjukan padaku..
keadilan dari kujujuran yang sebenarnya...
bukan dari matamu bahkan bukan dari hatimu..
tapi dari mereka yang menyayangiku...
mengatakan kejujuranmu..
yang membuatku tercekik tak ada sela untukbernafas...
hingga ku terheran..dan merasa tak percaya..
begitu kejamnya dirimu...mempermainkan kepercayaanku....
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar