kau pernah dengar....
bahwa ku tak kan berikan amarah....
meski terlihat terlamabat...
untuk ungkapkan rahasia hidupmu....
tertutupi akan dustamu....
pernah terbangun sekat dinding yang kokoh....
untuk meyakinkanmu.....
itupun sempat roboh...
akan kuatnya kejujuranmu...
dan hanya dapat berikan amarah...
yang harusnya dapat diredam...
kini dia tlah beerkata padaku...
dengan kesadaran akan hal itu...
bahwa tak akan ada amarah pada dirimu....
dan ku yakin serta percaya...
tak mungkin kau dapat meredamnya...
ketika harus...
dan ketika terasa terkhianati.....
menipis dari tebalnya dinding amarah itu....
bahwa ku tak kan berikan amarah....
meski terlihat terlamabat...
untuk ungkapkan rahasia hidupmu....
tertutupi akan dustamu....
pernah terbangun sekat dinding yang kokoh....
untuk meyakinkanmu.....
itupun sempat roboh...
akan kuatnya kejujuranmu...
dan hanya dapat berikan amarah...
yang harusnya dapat diredam...
kini dia tlah beerkata padaku...
dengan kesadaran akan hal itu...
bahwa tak akan ada amarah pada dirimu....
dan ku yakin serta percaya...
tak mungkin kau dapat meredamnya...
ketika harus...
dan ketika terasa terkhianati.....
menipis dari tebalnya dinding amarah itu....
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar