Kamis, 24 Oktober 2013

RUMAH-MU


Telusuri jalan ini....
Dari dingin dipagi hari......
Terketuk pintu hati....
Tuk tetapkan langkah kaki.....
Menuju salam naungan rumah-MU ....
Terasa ringan......
Tiada beban.............
Kurasa tenang.......
Yang ada hanyalah kedamaian....
Meski sendiri....
Akan tetap terawali....
Terbasuhnya raut wajah ini....
Sucikan hati nurani....
Beriring lantunan doa-doa.....
Lengkapai semua ini...
Semuruh deru syair penuh pujian...
Serukan naman-MU TUHAN...
Membuka hati setiap insan....
Getarkan raga setia umat......
Luruskan jalan setiap kehidupan....
Menanti rahmat-Mu....
TUHAN........
MAHA dari segalanya........

BUNGA HATI


Manisnya kata-katamu itu
Membuatku tak dapat rasakan pahitnya hidup ini
Terbayang saat kita dapat bertemu...
Menatap tajam indah dua bola matamu....
Sampai dapat kumasuki ruang dihatimu...
Sempat terkunci akan luka penahan diri....
Jadikanlah.....
Manis senyumku ini...
Satu-satunya kunci pembuka hati...
Satu-satunya lentera penerangan kegelapan sepi...
Semikan setiap rasa....
Seperti kembang mahkota layu tanpa warna...
Sampai nanti berbuah akan ketulusan hati ini....
Menjadi harap agar engkau dapat merasakannya....
Bagaikan jiwa dan raga dalam kehidupannya....
Bersatu tak hanya jadi ikatan semu.....
Penuh kasih terwarna suci,putih,bersih....

RESAH

dibalik topeng itu...
tersimpat rindu terdalamku...
dalam sandiwaramu....
ku ikuti saja semua permainan itu...
didalam kebisuan itu...
terselip harap ramah senyum penyapamu...
dekatnya jarak tak mampu lagi dapat membuat kita beranjak....
jauh rasa membuat semua seakan biasa-biasa saja...
lelah ku berfikir dan selalu saja pesonamu dapat gantikan sadarku....
adakah itu dalam dirimu....
dapat menerka dan mengira semua....
tanpa kepastian nan nyata....
masihkah seperti dulu....
atau tlah berubah akan janji sucimu itu...
jujur tak kuasa dalam dingin rinainya....
jujur ku tergoda dengan semua tingkahmu yang terus saja mengundang tanya...
adakah harapan itu....
saat aku terus tumbuh kembangkan perasaan dalam hatiku....
masihkan kegelisahan itu...
ketika terhalang akan bayang penuh rasa akan duniamu...
luntur...
ataukah masih berwarna seperti sedia kala...
cerah seperti saat pertama ku lukis semua itu...
ketikan pertamakalinya ku tumphkan warna kesatuan kita...
kerinduan ini menyiksa meski kian hari dapat bersama....
tak dapat lagi ku menyimpan dusta....
kini hambar yang kurasa....
entah apa yang terjadi padamu kini...
sedangkan tak lagi dapat kau balas jabat tangan kasihku...
acuhkanku seakan terlalu hemat suaramu....
meski dapat kuikuti ......
tiap hati ini tetap inginkamu kembali..
tak peduli lagi yang kan kita dapati nanti....
janganlah menutup diri....
meski tlah terlihat sayap hitam diatas pundak ini...
berasama tanduk tajam penuh dengan keangkuhan dalam diri....

HILANG

Baru kali ini....
Kami rasakan betapa indahnya persahabatan...
Baru kali ini..
Kami mengerti arti dari persahabatan....
Baru kali ini....
Kami rasakan kehilangan....
Sahabat tlah berkorban demi persahabatan...
Sahabat yang rela pergi dan berlalu...
Dengan senyum manis perpisahan...
Kini...
Kita tak dapat lagi bersuara bersama...
Dalam ruang penuh suka dan duka....
Kami akan rindu semua tentang dirimu...
Kami akan tetap menjadi sahabat terbaikmu...
Terasa berat....
Kami harus ucapkan kata perpisahan....
Kami disini....
Selalu dan hanya dapat berdoa untukmu...
Jaga selalu senyum manis itu....
Selamat tinggal...
Selamat jalan sahabat kami....

KEPERGIANMU


Seru lantunan lagu penuh dilema
Getarkan raga berlumur dosa.....
Di duna penuh palsu akan harapan...
Peri kecilkupun terbang tanpa pesan...
Kurasakan dirimu tlah menghilang...
Disini....
Ditenpat ini....
Hanya pada sang waktu kuberkata,...
Dari hati yang terlalu memendam rasa....
“maafkanku”
Jika selama ini terlalu mengharapkanmu....
Namun....
Jangan siksa aku dengan kepergianmu....

LUKA

Kali ini....
Tertemani awan mendhung payungi diri
Hembusan angin dingin pengantar sepi...
Seru suara burung penyayat hati...
Kurasakn sunyi...
Sejak berpalingnya dirimu nan berlalu....
Tertahan sakit yang dapat kuterima...
Tanpa engkau tahu...
Telah kau ukir luka dalam hatiku..
Samapi air mataku tlah membeku...
Ku hanya dapat berikan senyum
Senyum palsu penuh derita...
Menanti ajalku tiba....
Satu yang selalu harus kau ingat...
Rasa ini tak akan mungkin bisa melebur...
Meski......
 termakan kejamnya sikapmu
walau.....
terhantam akan penghianatanmu.......

PAGI NAN DAMAI

Sapaan lembut pagi ini
Ciptakan hati secerah mentari
Akupu tersenyum sesejuk embun pagi
Dan engkapun terus bernyanyi
Lengkapi kedamaian pagi
Saat terdengar merdu kicau burung kenari...
Semikan hati ini...
Termenung sendiri disini....
Tanpa kehadiran bayangmu dsetiap sisi...
Menati dirimu turun dari singgasana langitmu...
Kemarilah.....
Genggamlah tangan ini....
Rasakan semua ini dengan diriku....
Jadikan pagi nan damai...

PERISAI RASA

Tak akan bisa....
Tak akan dapat tertembus....
Hanya dengan sebilah pedang keangkuhan....
Sebatang tombak kemunafikan....
Setajam anak panah kepalsuan...
Semua ini hanya dapat luluh dan melebur...
Akan kata yang terungkap....
Tentang dia yang terindah dalam hidupnya...
Perisai ini akan semakin menguat....
Akan semakin kokoh....
Bila sang bidadari dunia....
Berikan kedua sayap indahnya...
Semua kan menjadi abadi.....
Disurga cinta dunia kita....

TERPENDAM

Yang kucinta....
Yang kusayang....
Kini hanya tinggal kenangan....
Terhempas diantara bintang....
Bntang yang terlihat siang dan malam....
Membuat hati ini tenggelam....
Dengan harumnya bunga ditaman....
Kini...
Aku duduk terdiam..
Dalam lamunan penuh harapan....
Terdengar nada lembut penuh kedamaian...
Terselip diantara awan.....
Teriring lantunan syair-syair asmara....
Menggetarkan jiwa.....
Jiwa yang selama ini terus memaksa....
Untuk ungkapkan segalanya.....
Tunjukkan  kejujuran yang nyata....

Senin, 21 Oktober 2013

KEJUJURAN SEJATI

Terucap dari bibir mungilku....
Kata yang mungkin tak bermakna.....
Namun....
Cukup berarti......
Kucari samapi kelautan tak bertepi....
Hanya kata-kata lembut terus berbisik......
Saat....
Kegalauan jwa semakin membara....
Ketika...
Fikiran kembali dalam puncak kebimbangan......
Pejamkanlah mata sejenak.....
Hingga kau dapat masuk kedalam hati yang terdalam...
Mungkin semua ini tak berarti apa-apa untukmu....
Tapi ketauilah...
Disitulah kan dapat kau temukan.....
Letak dari kejujuran yang sejati...
Ikuti,yakini,dan percayai...
Karena hati kecilmu...
Tak akan mampu berikan kepalsuan.....
Yang ada hanya kejujuran hati yang sejati......

LABIL

Terpojok aku.....
Akan tanggung jawabku....
Tany demi tanya penasaran....
Tertahan dbibirku....
Sebuah kepastian....
Akan tujuan dalam kehidupan....
berbuah kebimbangan....

Tumbuhkan penyesalan.....
Rasa itu.....
Hanya satu dari beribu belenggu...
Akan jadi apa dan bagaimana.....
Dimulai dari apa yang akan kulakukan saat ini....
Perubah akan masa depan.....

TAK AKAN BERHENTI

Terlindungi langit malam.....
Bersama keindahan rembulan kala purnama....
Kedipan bntang-bintang penghias malam....
Diiringi warna-warni lampu jalanan.....
Genggaman itu membatu disudut pelupuk mataku....
Tertahan tuk menetes....
Berdebar tak menentu terasa menganggu....
Ketika ku lihat dirimu yang kusayang.....
berada dalam jelas pandangan....
Terhempas kecepatan sang waktu....
Meskipun ku tahu....
dan dapat ku mengerti......
Engkau telah berada dalam sisi yang lainnya....
tak lagi ada namaku dihatimu....
Namun kenapa.....
Rasa ini tak dapat berhenti.......
Dan tetap menyayangimu seperti dulu...

TERSADAR

Hatiku bergetar....
Air matapun tak tertahankan....
Begitu piciknya sikap itu....
Paksakan ego yang membelenggu....
Merasa selalu berkuasa akan diri ini....
tak terfikir perasaan mereka....
tak sanggup lagi kumelihatnya......
tersadar aku dalam renunganmu.......
selalu bersedih karenaku....
ingin sekalai setiap waktu...
dapat wujudkan mimpi mereka.....
 yang seakan terus berlalu.....
mereka.....
yang kusayangi....
yang kucintai....
maafkanlah diri ini...
kini...
ki tersadar dalam ruang penuh harapan.....
penuh air mata kesedihan....
bersama perasaan yang sangat mendalam....

SENYUMKU

Diantara.....
Gumpalan awan diangkasa......
Antara.....
Setiap lembar cerita kehidupan.....
Bersama.....
Deretan batu karang di samudera....
Tak dapat kutemui....
Tak lagi kudapati...
Senyum manis penghias diri.....
Mungkinkah....
Tertinggal dalam masa yang lalu....
Seperti secarik kertas yang hilang....
Terbakar habis akan api kekecewaan.....
Setiap jengkal..
Dari langkah tiada lelah....
Hanya dengan keyakinan hati...
Kan tetap kucari.....
Sisa-sisa debu senyumanku itu...
Meskipun....
Tampak kaki tak lagi dapat berdiri..

Jumat, 18 Oktober 2013

JANJI MANIS

Sejuk desah nafasmu...
Menembus jantungku.....
Rasuki hati terdalamku....
Saat dirimu..
Tertidur dalam pelukanku.....
Jadikanlah raga ini.....
Sebagai selimut hatimu....
Dari dinginnya badai kemunafikan...
Terimalah selalu....
Kecupan manis dariku....
Semoga....
Dapat menjadi letera tidurmu....
Senggamlah selalu tangan ini...
Temanimu....
Lewati titian jalan penuh gelora asmara....
Diantara lelap bunga-bunga maya...
Ketauilah kasih.....
Atas nama cinta....
Terjagalah aku dalam kesetiaan nyata....

MISTERI RASA

Disuatu saat....
Kau selalu saja membuatku marah....
Disuatu waktu....
Kau selalu membuatku merasakan cemburu....
Disuatu masa....
Kau selalu saja membuatku senang...
Disuatu hari......
Kau selalu saja membuatku merasakan kesedihan....
Apa yang terjadi.......
Tanpa dapat kau sadari......
Membuatku berada dalam puncak kebimbangan.....
Dimana hati ini ragu....
Akan setiap perasaanmu....
Sebenarnya apalah arti dari semua ini....
Akankah ini hanya permainan semata.....
terbawa perasaan ini.....
Tenggelam akan lautan dalam.....
Seiring deru ombak.....
Semakin lama...
Semakin lenyapkan jiwa....

Rabu, 16 Oktober 2013

KETAKUTANKU

Andaikan.....

Mata ini tak dapat terbuka....

Ketika......

Mata ini tak ingin terpejam...

Dimana.....

Pintu hati tak lagi terbuka...

Tatkala....
pintu hati tak ingin tertutup.......

Saat itu terjadi.....

Ku takut.....

Diri ini tak bisa lagi menatap keindahan dunia...

layaknya dunia tanpa warna.....

Kutakut....

Mata ini kan terjaga dalam kenangan yang kelam...

Bagaikan raga tak bernyawa.....

Kutakut....

Tak lagi dapat merasakan pelangi kasih sayang....

Seperti membatunya hati ini....

Kutakut....

raga ini tak lagi dapat berikan langkah pasti....

seakan tenggelam dalam gelapnya malam....


SESALKU

Rintik menghujan basahi badan.....
Terbawaku dalam sebuah renungan kelam....
Kesalahanku dimasa yang silam....
Berikan luka perasaan....
Hanyalah kebodohan dan ketidakmampuanku....
Selesaikan semua itu.....
Sisakan dendam dihatimu.....
Kini menusuk tepat dijantungku.....
Terasa sakit.......
Sampai tak lagi dapat rasakan manisnya kasih sayang itu....
Tak lagi dapat berikan kehangatan senyum ramah menyapa.....
Saat angkuh ego berkuasa....
Kendalikan segalanya.....
Membuatku buta dan tak sadar akan kehadirannya...
Disudut ruang penantian tiada kepastian....
Penuh harapan dan berakhir kekecewaan.....

MENANTI MIMPI

Sampailah aku diujung kebimbangan
Diantara jurang-jurang kehidupan
Terjebak....
Dan tampak kehilangan arah...
Terus berharap...
Dan selalu bermimpi....
Tanpa dapat teratasi....
Hanyalah aku serasa tiada guna,...
Dalam dunia maya penuh goda.....
Tak akan bisa jadi nyata.....
Hatiku berbisik penuh gelora.....
Kapankah jasad ini kan bangkit lagi.....
Menunggu......
Menanti....
Dan mencari......
Dirimu yang terlihat samar disisi.....
Bangkitkan jasad ini.....
Membawa diri....
Wujudkan semua mimp-mimpi......

KETULUSAN RASA

Berawal dari tatapan matamu....

Terasa amat begitu indah.....

Binar kaca teteskan rinai kelembutan pesona

Berlanjut dengan manisnya senyummu yang membara.....

perubah amarah dan kebencian jadikan kerinduan..

Serta rasa yang tertinggal.....

Terpaku tepat didalam hatiku

Semua ini...

Bukanlah sekedar kata ataupun nada....

Bukanpula puisi ataupun lagu dunia....

Hanya ungkapan jiwa yang semakin memaksa......

Saat nurani mulai berkata.....

Hanya harapan yang kini tersisa....

Ketulusan rasa mengkhiri semuanya....

Senin, 14 Oktober 2013

SANDIWARA


Selalu....
Dan selalu aku harus dapat memainkan peran ini....
Kursa lelah....
Kurasa penat....
Kurasa jenuh........
Ingin segera mengakhiri semua ini....
Kepalsuan ini.......
Bagikan duri penusuk didalam hati.....
Mereka tak sadar.....
Mereka belum mengerti....
Bahwa,....
Sebenarnya aku hanya dapat menyakiti...
Dalam setiap senyum palsuku....
Tersimpan kesalahan berkepanjangan....
Kapankan semua ini akan berakhir.....
Selama aku hanya terdiam....
Tak akan ada perubahan yang bermakna...
Dimanakah semua ini akan berhenti......
Selama aku hanya mengalah.....
Tak akan ada kebenaran yang berarti.....

PENGHIANATAN


Hanyalah pohon mawar berduri ditaman ini......
Pamerkan pesona indah mahkota pemikat pandangan......
Kokoh berdiri bersama rumput halus penghias diri....
Menjerit,berteriak didalam nurani.....
Tertimbun tanah penghianatan ini....
Kuncup melatipun telah pergi.....
Bersama hawa yang kusayangi.....
Ceritakan tajam duri-duri runcingku.......
Tunjukkan gersang daun-daun kering itu......
Diapun kini berlalu menjauh dalam sudut cahaya semu....
Temui kebahagiaan dalam kehidupannya yang baru....
Tanpa aku....
Tanpa adanya diriku....
Sampai nanti.....
Disini aku...
Kan mengering karna panas sinarmu....
Hingga nanti tak sanggup lagi .....
berdiri menopang setiap tangkai pohon mawar ini.

TAK TERBALAS


Telah mulai kutelusuri....
Dari seluruh jendela dunia yang ada.....
Yang terlihat dan terdengar....
Namun,tetap saja......
Tak kutemukan jawaban yang bermakna....
Apalah arti dari tatapan matamu.....
Manisnya senyum kebahagiaan itu....
Membuatku tertipu.....
Terjerat akan permainanmu.....
Saat tlah tercipta rasa yang nyata itu....
Tapi.......
 tak dapat kau rasakan....
Sembutan tangan seraya menyambut kehadiran.....
Sekali lagi...
Semua itu tak terbalaskan....
Berharap semua dapat berakhir dengan setiap bayangan....
namun hanya menyisakan penderitaan....
kuingin engkau tahu....
meskipun tak dapat kau mengerti.....
sampai dalam puncak hari penuh kasih sayang ini....
sampai nanti dalam waktu tak bertepi....
dapat kutegaskan dengan pasti....
rasa ini tak akan dapat memudar...
tak akan mungkin sirna dalam kegelapan
meski.......
selalu saja kau tak dapat meneranginya....

TETAP


membuatku gila....
membuatku semakin membabi buta......
tak lagi dapat bedakan rasa....
sesaat tenggelam dalam amuk amarah dunia....
tapi....
tetap saja aku masih dapat berikan cinta...
masih dapat berikan luka....
masih dapat ciptakan senyum....
warna-warni akan kisah kita berjalan penuh problema...
tak hayal .....
kadang benci selalu saja dapat kelabui diri...
tak terelakkan ....
kadang hasrat tak lagi dapat tertahan....
memaksa hati tuk terkuak...
beberkan semua dengan apa adanya....
berbagai dengan apapun yang akan terjadi....
dapat dipastikan....
hari ini kan dapat jadi musuh serambi...
namun esok....
kan dapat saling merindu kembali....
rasaku dan rasamu berwarna penuh noda....
tercerita dengan singkat....
tersambung dengan sesaat...
bersatu selamanya....
dan kan selalu datang penggoda...
tak akan menyerah meski kau katakan tlah lelah...
tak lagi dapat memaksa....
kini ...
saatnyalah hati yang bicara...

SURAM


sadari nanti kan datang penyesalan untuk masa-masa seperti ini...
dapati suatu hari nanti kan ada kerinduan akan hari-hari seperti ini....
mungkin....
terlambat sudah diri ini tuk dapat kembali....
bahkan....
tak dapat lagi mengganti semua yang telah terlewati....
lalu apa....
apa yang akan terjadi...
hanyalah ikuti hati yang cenderung tenggelamkan diri...
bernafas sesak penuh dengan batas menahan semua....
kerinduan lembut semilir angin menjauh pergi...
beberapa diantaranya kan segera datang dan menyebrang menuju daratan lapang...
sendiri atau dengan campur tangan akan cahya mentari sinari kegelapan ini...
memandang jauh tak bertepi dan tak terlihat lagi harapan itu lagi....
sampai kapankah semua itu akan dapat terjadi..
sedangkan aku seakan dapat menikmati semua ini...
lelah melanda...
penatpun kan tercipta...
tapi tetap saja tak dapat buatku bicara..
ragakupun seakan terasa tlah mati rasa..
tiada haus..
sehaus terpanggang bara diatas gurun dunia...
tiada lapar....
selapar ikan tak berkawan disamudera kehidupan...
jiwa kan menghilang pelan habis tak tersisa...
tak lagi ada manusia yang dapat berkuasa akan dirinya...
bahkan setanpun tlah dapat mengambil alih kendali dunia..
saat membatu penuh pilu dalam belenggu...

Selasa, 08 Oktober 2013

KEMBALI DALAM DUNIAMU

janganlah ikuti goda tanpa kepastian nan nyata....
lihatlah dan pandanglah suasana didepan sana....
begitu indah dalam pandangan mata....
haruskah dan acuhkan semua lambaian diseiring perjalanan ini...
bersabarlah.....
kebenaran kan terbukti dengan sendirinya....
yakini semua itu...
tlah ada pengintai dalam geraknya....
pertahankan keutuhan rasa itu.....
meski....
bara api selalu saja menyulut diri....
basuhlah rautmu akan tangis duniamu....
buatlah senyum dengan semua itu....
dan bibit yang tertanam kan segera berbuah...
bagilah karena itu bukan hanya unutkmu seorang...
ciptakan nyata dalam damai setiap cerita...
disaat sesak nafas ini berkuasa...
segerlah alirkan kesejukannya...
sang bayu tlah ada dalam genggammu....
hiduplah kembali...
karena...
kematian itu masih terasa tak layak untumu saat ini...
rencana yang telah tersirat....
tersurat dalam garis tanganmu....
gapailah itu....
hentikan semua suara parau yang selalu saja buatmu risau...