Senin, 31 Maret 2014

BERIKAN (maafmu)


Kini ...
Kau menutup telingamu....
Tak ingin lagi mendengar suara parauku...
Kau selalu pejamkan matamu...
Tak ingin melihat keterpurukanku...
Sadarlah...
Cobalah...
Lihat dengan mata hatimu...
Tentang sikapmu itu...
Membutakan semua pandanganku...
Tanpa daya dihadapanmu...
Dengan penuh kesadaran hatiku...
Maafkan atas kesalahanku....
Bicaralah....
Jangan engkau terus membisu...
Nantikan kepastian darimu...
Atas kebesaran perasaanmu...
Karena sejatinya....
Semua hanya keterbatasanku...
Akan rasa kadih dan sayang  itu...

SANJUNGAN....


Hanyalah kata manis penuh kepalsuan....
menyimpan kejujuran dari setiap kejadian...
terkadang menyakitkan ditengah kisahnya....
sesaat mematikan pada setiap akhir ceritanya....
seperti belati bermata ganda.....
tetapi....
jikalau terlahir dari hati.....
terasa jujur,terasa damai...
berlebih didalamnya
dapat buatmu terbang.....
sampai nanti kau lupa akan daratan..
buatmu layu...
seakan tak dapat bersemi kembali...
itulah yang dikatakan dia...
tetapi....
akan berbeda bagi mereka yang dapat merasa...
dalam setiap kesadaran yang ada....

HARAPAN (kasih sayangmu)


 Lelah jiwa terus terjaga....
Tanpa harap ketidakpastian....
Dalam ruang sunyi terus bermimpi..
Dalam kegelapan mencoba temukan pelita hati...
Kembali bersemi....
Berbunga indah saat dapat kusadari...
semua tentang dirimu...
Duhai kerinduan hati...
Jangan biarkan hatiku terluka...
Duhai bidadari langit...
Jangan biarkan hatiku selalu menjerit..
Basuhlah dengan pesona indahmu...
Sirami dengan semua perasaanmu....
Berikan kepadaku.....
 harapan kasihsayangmu.....